Peristiwa Rengasdengklok Terjadi karena Adanya Perbedaan Pendapat Mengenai Pelaksanaan Proklamasi

Kalian tentunya sering mendengar dari Bapak Ibu guru sejarah jika sebenarnya peristiwa rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan proklamasi antara gologan tua dan muda. Seperti apa sih lengkapnya? Di dalam artikel singkat ini Pak Handoko akan mencoba menjelaskannya.

Peristiwa Sebelum Kemerdekaan

Pada tanggal 7 Agustus 1945, pemerintah Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indönesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPKI. PPKI berahggota 21 orang yang terdiri atas beberapa tokoh pergerakan dan golongan minoritas. İr. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Drs, Moh. Hatta sebagaı wakil ketua, dan Mr. A. Soebardjo sebagai penasihat.

Satu hari setelah diresmikan Ketua PPKI İr. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta ditambah dr. Rajiman Wediodiningrat, mantan Ketua BPUPKI, menerima panggilan Marsekal Terauchiı Panglima Tentara Jepang Kawasan Asia Tenggara, agar datang ke markas besarnya di Dalath (Vietnam Selatan). Pada tanggal 9 Agustus, mereka berangkat, didampingi oleh dua pejabat Gunseikanbu (kantor pemerintahan militer) Kolonel Nomura dan Miyoshi. Dalam pertemuan di Dalath, Marsekal Terauchi menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia sudah dapat diumumkan apabila persiapannya sudah selesai.

Tatkala rombongan dalam perjalanan, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atas kota Hiroşhima dan Nagasaki, Apa akibat dari penjatuhan bom atom itu? Apa pula pengarulınya bagi Indonesia?


Pada tanggal 14 Agustus, rombongan tiba kembali di Jakarta dan disambut oleh Sutan Syahrir yang menyampaikan berita kekalahan Jepang yang didengarnya dari siaran radio luar negeri. Svahrir menyarankan agar Ir. Soekarno segera menvatakan kemerdekaan atas nama Indonesia. Saran itu ditolak oleh Soekarno-Hatta. Mereka berpendapat soal kernerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang, atau Indonesia sendiri tidak menjadi soal, karena Jepang sudah kalah.. Menurut Soekarno-Hatta yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi sekutu yang ingin mengembalikan kekuasaan Belandan di Indonesia. Seokarno dan Hatta ingin membicarakan hal itu dalam siding PPKI. Pendapat ini tidak diterima oleh Syahrir dan para pemuda. Mereka berpendirian bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang, tidak berhak menentukan nasoib dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Menghadapi sikap Soekarno-Hatta, para pemuda bertindak lain. Mereka tetap mempersiapkan proklatnasi kemerdekaàn. Bagaimanakah aktivitas pemuda  Jakarta dalam mempersiapkan proklamasi kernerdekaan? Apa yang mereka lakukan terhadap Soekarno dan Hatta?

 

Pada tanggal 15 Agustus, para pemuda mengadakan rapat di Jalan Ci kini No. 71. Rapat memutuskan bahwa kemerdekaan harus segera diproklamasikan oleh bangsa Indonesia sendiri tanpa campur-tangan bangsa asing. Keputusan rapat tersebut segera disampaikan kepada Soekarno dan Hatta oleh Wikana dan Darwis. Soekarno dan Hatta menolak usulan tersebut dengan alasan menunggu berita resmi tentang menyerahnya Jepang. Darwis dan Wikana kembali ke Cikini 71 dan rapat dilanjutkan, Rapat pada malam itu memutuskan untuk mengungsikan Soekarno dan Hatta dengan alasan semangat rakyat sudah meluap sehingga keamanan mereka terancam apabila terjadi bentrokan antara rakyat dan Jepang. Tujuan sebenarnya adalah untuk menekan kedua pemimpin itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Ir, Soekarno beserta keluarga dan Drs. Moh. Hatta dibawa oleh golongan pemuda ke markas tentara Peta di Rengasdengklok, sebuah kecamatan di daerah Karawang, Jawa Barat. Hilangnya Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menimbulkan panik di kalangan para pemimpin pergerakan di Jakrta. Perisitwa ini baru diketahui oleh Mr. Soebardjo pada pukul 08.00 pagi.

Mr. Soebardjo berusaha mengetahui di mana Soekarno dan Hatta beada dengan cara menghubungi berbagai pihak, termasuk Wikana. Setelah memperoleh jaminan dari Spebardjo atas keselamatan ke dua tokoh tersebut sekiranya mereka dikembalikan ke Jakarta, Wikana akhirnya mau menunjukkan tempat Soekarno dan Hatta berada. Setelah Soeabrdjo memberikan jaminan kepada komandan tantara Peta di Rengasdengklok bahwa kemerdekaan akan segera diproklamirkan keesokan harinya, Soebardjo diperbolehkan membawa mereka kembali ke Jakarta malam itu juga.

Nah demikian sobat sejarah untuk penjelasan peristiwa rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan proklamasi. Semoga penjelasan tersebut mudah dipahami dan bermanfaat bagi sobat sejarah. sampai jumpa pada materi sejarah lainnya yah. 

Salam Historia.


Sumber : 


LihatTutupKomentar