Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya

Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya - Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai cerita atau kisah seperti kisah perjuangan Pangeran Diponegoro, pertempuran 10 November dan masih banyak lagi.

Kisah - kisah itu dapat kita baca dari buku, baik buku paket sejarah di sekolah, karya ilmiah, buku-buku sejarah. Selain itu secara lisan bisa sobat dapatkan dari cerita guru sejarah di sekolah, orang tua di rumah, atau teman-teman kalian.

Setelah mengetahui kisah-kisah itu sobat akan merasakan setidaknya dua hal yaitu rasa senang, kagum, bangga, termotivasi, hingga terinspirasi. Selain itu sobat juga bisa merasakan tidak senang, benci, marah hingga mengutuk sesuatu, seseorang atau sekelompok manusia. Itulah dua sisi dari sebuah kisah.

Namun sesungguhnya apa itu kisah? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online, kisah diartikan sebagai cerita tentang kejadian (riwayat dan sebagainya) dalam kehidupan seseorang dan sebagainya; kejadian (riwayat dan sebagainya).

Lalu apa hubungan kisah dengan sejarah? Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat mempelajari materi lanjutan dari sejarah sebagai peristiwa sebagai berikut :


Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya


Pengertian Sejarah Sebagai Kisah


Sejarah secara umum dapat diartikan sebagai peristiwa dalam kehidupan manusia yang telah terjadi pada masa lampau. Peristiwa sejarah direkonstruksi melalui fakta-fakta sejarah yang berasal dari sumber sejarah yang telah diverifikasi. Menurut R. Moh. Ahli sejarah sebagai peristiwa dikatakan sebagai sejarah serba-objek.

Peristiwa dalam sejarah bersifat unik dan abadi, artinya hanya sekali terjadi dan tidak akan terulang kembali. Lalu bagaimana peristiwa yang sudah terjadi pada masa lampau dapat dihadirkan kembali di masa sekarang? 

Perisitiwa itu dihadirkan kembali dengan cara diceritakan atau dikisahkan oleh manusia kepada manusia lainnya baik secara tertulis maupum lisan. Dalam perkembangannya nanti dikenal istilah sejarah sebagai kisah.

Menurut R. Moh Ali, sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu lampau. Dengan demikian di dalamnya terdapat pula penafsiran sejarawan terhadap makna suatu peristiwa.

Siapakah yang diperbolehkan menceritakan kembali peristiwa sejarah? Sebenarnya siapa pun boleh melakukannya, kapan pun, dimana pun, dalam kondisi apapun dan dapat diulang-ulang. Namun untuk menghasilkan cerita atau kisah sejarah yang memberikan pengaruh kepada pembacanya dibutuhkan serangkaian metode sejarah dan ketrampilan khusus lainnya yang tidak semua orang mampu melakukannya.

Hal tersebut menjadi penting untuk meminimalisir subjektifitas dalam sejarah. Suka atau tidak suka, subjektifitas dalam sejarah pasti akan berpengaruh dalam hasil akhir penulisan kembali peristiwa sejarah. Upaya menceritakan kembali peristiwa sejarah ini erat kaitannya dengan istilah sejarah sebagai ilmu. 

Perbedaan Sejarah Sebagai Kisah dan Sejarah sebagai Peristiwa. 


Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah kita ketahui perbedaan mendasar antara sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai peristiwa yakni sejarah sebagai kisah lebih dekat dengan subjektifitas, artinya latar belakang (asal usul, pendidikan) dan tujuan orang yang menceritakan kembali peristiwa sejarah sangat mempengaruhi jalannya cerita sejarah. 

Sedangkan sejarah sebagai peristiwa lebih mengutamakan sisi objektifitas dalam sejarah. Maksudnya peristiwa sejarah harus dihadirkan kembali semirip mungkin dengan peristiwanya itu sendiri. Tentunya tetap mengacu kepada sumber sejarah sebagai bukti adanya peristiwa sejarah. 

Kendala yang dihadapi obyektifitas dalam sejarah adalah tidak lengkapnya sumber sejarah yang tersisa. Sehingga upaya penulisan kembali sejarah yang semirip mungkin dengan peristiwanya sendiri sulit diwujudkan.

Hal ini dapat diatasi dengan kombinasi antara sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. 

Contoh Sejarah Sebagai Kisah

Peristiwa sejarah dapat diceritakan dalam dua cara, secara tertulis dan lisan. Secara tertulis cerita sejarah dapat dibaca dalam buku-buku sejarah baik buku-buku pelajaran, karya ilmiah atau buku-buku sejarah, untuk perguruan tinggi, majalah dan surat-surat kabar.

Sebagai contoh cerita sejarah secara tertulis adalah tentang biografi Pangeran Diponegoro. Jika ditulis oleh sejarawan Belanda yang pro pemerintah kolonial maka Diponegoro dalam pikiran dan pendapat Sejarawan tersebut dipandang sebagai "pemberontak" bahkan mungkin "pengkhianat". Akan berbeda jalannya cerita biografi Diponegoro jika ditulis oleh sejarawan yang pro perjuangan Bangsa Indonesia, Diponegoro akan dikatakan sebagai "Pahlawan".

contoh sejarah sebagai kisah - pangeran diponegoro
Pangeran Diponegoro sedang memimpin peperangan

Secara lisan cerita sejarah dapat didengarkan dari narasi, ceramah, percakapan-percakapan, penyajian pelajaran sejarah di sekolah-sekolah atau kuliah-kuliah di perguruan tinggi dan dari siaran radio atau televisi. Juga dapat menyaksikan dalam sandiwara dan film.

Sebagai contoh cerita sejarah secara lisan adalah kesaksian dari para pelaku sejarah, seperti pada peristiwa pertempuran 10 November 1945. Akan terjadi perbedaan kesaksian antara pelaku sejarah yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan memori, pengalaman dan kesan akan peristiwa yang dialami secara bersama-sama.   

Demikian yang dapat saya bagikan kepada sobat terkait materi Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Lengkap Beserta Contohnya. Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya.

Salam Historia.
LihatTutupKomentar