Sejarah Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa ke Timur Jauh (Asia)

Coba perhatikan gambar di bawah ini! benda apakah yang ada di dalam gambar itu?
penjelajahan samudra demi rempah-rempah
Rempah-rempah
(sumber : risnarahmayanti.files.wordpress.com)

Benar, sobat sejarah memang pintar. Gambar itu adalah rempah-rempah. Apa manfaat atau khasiat rempah-rempah bagi manusia? Sebagai bumbu masakan, pengawet makanan, obat-obatan dan khususnya bagi orang Eropa, digunakan untuk menghangatkan badan.


Tau kah sobat jika rempah-rempah itulah yang membuat bangsa Eropa rela jauh-jauh melakukan penjelajahan samudra melintasi batas-batas antar benua Eropa dan Asia. Tulisan singkat di bawah ini akan mengajak sobat untuk belajar tentang Sejarah Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa ke Timur Jauh (Asia).

A. Latar Belakang Penjelahan Samudra Bangsa Eropa ke dunia Timur.


Bangsa Eropa sudah mengenal hasil bumi terutama rempah-rampah dari Indonesia sejak abad pertengahan (500 M). Bagaimana cara mereka mengenalnya? Hasil bumi dari Indonesia dan wilayah lainnya di Asia sampai ke Benua Eropa melalui sistem perdagangan berantai.

Para pedagang asal India, Arab dan Persia yang berperan besar dalam sistem perdagangan berantai itu, mereka membawa hasil bumi dari bandar-bandar Indonesia menuju Teluk Persia dan Laut Merah.

Selanjutnya, barang dagangan diangkut melalui darat oleh ke pelabuhan-pelabuhan di pantai Laut Tengah bagian timur, seperti Iskandariah, Tyre, Sidon, dan Konstantinopel. Para pedagang Eropa kemudian membelinya dan membawanya ke pelabuhan di Eropa Selatan, seperti Venesia dan Genoa. Dari Venesia dan Genoa, barang dagangan dipasarkan ke Eropa Barat dan Eropa Utara.

Hubungan perdagangan antara Eropa dan dunia Timut melalui laut tengah mengalami kemerosotan sejak terjadinya perang salib (1096-1291). Singkatnya perang salib dapat disebut sebagai perang orang Eropa (Kristen) melawan orang Asia Barat (Islam), perang salib merupakan perang terlama yang tercatat dalam sejarah dunia.  Berakhirnya Perang Salib ditandai dengan runtuhnya kota Konstatinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki.

Kota Konstatinopel adalah kota perdagangan penting pada masa Byzantium Romawi Timur yang menjadi mata rantai perdagangan untuk benua Eropa melalui jalur sutera. Sejak Konstatinopel di bawah pengawasan Turki, wilayah di sekitar laut tengah yang sebelumnya selalu ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai negara berubah menjadi sepi.

Rute Jalur Sutera
Rute Jalur Sutera
(sumber : brainly.co.id)
Kondisi itu membuat Eropa mengalami guncangan perekonomian. Rempah-rempah menjadi komoditi yang langka di Eropa dan harganya pun mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Orang Eropa harus segera bertindak jika tidak ingin kehidupan perekonomiannya mengalami kemerosotan dan kehancuran. Lantas apa yang mereka lakukan? Mereka melakukan yang dikenal penjelajahan samudra demi rempah-rempah.

Pada titik ini kita telah mengetahui jika menurunnya komoditi rempah-rempah menjadi faktor yang berpengaruh penting bagi bangsa Eropa untuk melakukan penjelahan samudra. Namun apakah hanya didorong oleh merosotnya rempah-rempah? tentunya tidak. Berikut ini adalah faktor pendukung lainnya :

  1. Kemajuan teknologi, seperti ditemukannya kompas (untuk navigasi) dan mesin cetak oleh Gutenberg pada tahun 1440. Selain itu banyak ilmu pengetahuan baru bermunculan seperti teori Heliosentris oleh Copernicus yang menyebutkan jika pusat tata surya adalah matahari dan bumi yang mengelilingi matahari. Selanjutnya teori Copernicus ini didukung oleh Galileo yang mengatakan jika bentuk bumi itu sesungguhnya bulat bukan datar.

    Kemajuan teknologi pada bangsa Eropa termotivasi oleh jiwa jaman yang berkembang pada masa itu yaitu "Renaisans" (kelahiran kembali). Renaisans dapat diartikan suatu gerakan cendekiawan dan ilmuwan yang mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan filsafat Yunani-Romawi dengan penafsiran baru. Tujuannya untuk memperteguh ajaran Kristiani dan mengubah pandangan hidup Abad Pertengahan yang bersifat dogmatik menjadi pandangan yang berdasarakan akal.
  2. Kisah perjalanan Marcopolo ke dunia Timur, yaitu pelayaran dunia Timur, yaitu perjalanan kembalinya Marcopolo dari negeri Cina melalaui pelayaran.
  3. Semangat Reconquesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di manapun yang dijumpainya.

Selanjutnya negara manakah di Eropa yang menjadi pelopor dalam melakukan penjelajahan samudra? Coba tebak. Apakah kalian kenal mega bintang pemain sepakbola Cristiano Ronaldo dan Andreas Iniesta? Berasal dari negara manakah mereka? Benar, Portugal (Portugis) dan Spanyol.

Sejarah mencatat jika kedua Bangsa Eropa tersebut yang berada di garis terdepan dalam proses penjelajahan samudra. Pada perkembangannya Bangsa Belanda dan Inggris turut mengikuti jejak Portugis dan Spanyol berangkat ke dunia Timur untuk mencari rempah-rempah.

Perjanjian Tordesillas 1494

Sebelum bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra ke Asia, telah terjadi persaingan yang sangat sengit antara Bangsa Portugis dan Spanyol dalam perluasan wilayah lain di dunia. Kondisi itu menarik kepihatinan Paus Yulius II.

Untuk menjaga kerukunan antara keduanya tetap dalam situasi yang kondusif, maka diadakanlah perjanjian Tordesiila pada tanggal 7 Juni 1494. Isi perjanjian itu adalah membagi wilayah luar Eropa menjadi dua dengan gairs meridian 1.550 km sebelah barat kepulauan Tanjung Verde, belahan Timur dimiliki Portugis dan belahan barat dikuasai oleh Spanyol.


Dengan disepakatinya perjanjian Tordesillas 1494, maka berdampak pula pada rute yang akan diambil oleh kedua negara pelopor penjelajahan samudra (Portugis dan Spanyol) dalam perjalanannya menuju Benua Asia.

B. Penjelajahan Samudra Bangsa Portugis

  1. Bartholomeus Diaz (1478-1488)

    Tokoh pelaut pertama dari Bangsa Portugis yang mendapat perintah dari raja Portugis untuk melakukan ekspedisi adalah Bartholomeus Diaz. Berdasarkan pengalaman dan kenyataan bahwa sampai abad ke-15, para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja, maka pelayaran Bartholomeus Diaz difokuskan menelusuri pantai barat Afrika.

    Bartholomeus Diaz
    Bartholomeus Diaz
    (sumber : pinterest.co.uk)

    Bartholomeus Diaz berangkat dari Portugis pada tahun 1487 dan berhasil mendarat di di suatu ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope) pada tahun 1488. Ia dan anak buah kapalnya memutuskan untuk kembali ke tanah airnya setelah mengalami serangan ombak yang besar. 
  2. Vasco Da Gama (1497-1498)

    Di sisi yang lain, Spanyol juga tidak mau kalah, melalui penjelajahan samudra yang dilakukan oleh Christopher Colombus, mereka juga menemukan daerah baru. Berita ini dengan cepat menyebar dan didengar oleh raja Manuel I, sehingga diperintahkan Vasco Da Gama segera melanjutkan perjuangan pelaut Portugis sebelumnya untuk mencari tanah Hindia.

    Vasco Da Gama
    Vasco Da Gama
    (sumber : biography.com)

    Pada bulan Juli 1497, Vasco Da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon menuju Benua Asia melalui rute yang pernah dilewati oleh Bartholomeus Diaz. Berkat bantuan (petunjuk) bangsa Moor yang telah disewanya, Vasco Da Gama berhasil mencapai Kalikut dan pantai Goa di pantai barat India pada tahun 1498, setelah mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia).

    Selain itu Vasco Da Gama juga berhasil mendirikan kantor dagang di India. Atas keberhasilanya, Raja Portugis mengangkat Vasco Da Gama sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintah Portugis.
  3. Alfonso de Albuquerque (1510-1515)

    Setelah beberapa tahun tinggal di India, barulah bangsa Portugis mengetahui jika India bukanlah surga dari rempah-rempah seperti pengetahuan mereka sebelumnya. Melalui informasi orang India sendiri, didapatkan jika sebagian besar rempah-rempah yang diperjual belikan di sana berasal dari Malaka.

    Alfonso de Alburquerque
    Alfonso de Alburquerque
    (sumber : onthisday.com)

    Kerajaan Portugis segera mempersiapkan ekspedisi lanjutan ke Malaka yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1511, Malaka berhasil dijatuhkan dan dikuasai oleh Bangsa Portugis. Dengan menguasai Maluku, Bangsa Portugis menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa seperti pada kota Lisabon. Selain itu Bangsa Portugis semakin mendekati kepulauan Nusantara dan mereka mengetahui tempat penghasil rempah-rempah yaitu di kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

    Penguasan dan monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Portugis di Malaka, menimbulkan banyak perlawanan dari penguasa setempat. Seperti yang dilakukan oleh Pate Kadir (Katir) pada tahun 1512. Namun karena persenjataan Portugis lebih lengkap membuat mereka berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke Demak. Begitu juha perlawanan selanjutnya yang menggabungkan kekuatan Pasukan Pate Kadir yang dibantu oleh Pati Unus (penguasa Demak) berhasil dikalahkan oleh Portugis.

C. Penjelajahan Samudra Bangsa Spanyol


  1. Christhoper Colombus (1451-1506)

    Christhoper Colombus, seorang pelaut berkewarganegaraan Italia, menjadi pelaut pertama bagi Bangsa Spanyol dalam melakukan penjelajahan samudera. Di bawah perlindungan dan atas ijin raja Spanyol, pada tahaun 1492, ia memimpin 88 pelaut lainnya menggunakan 3 kapal yang bernama Pinta, Nina, dan Maria berlayar mencari sumber rempah-rempah ke Dunia Timur.

    Christhoper Colombus
    Christhoper Colombus
    (sumber : brainskewer.com)

    Pada pertengahan bulan Oktober 1492 mereka menemukan daratan yang kemudian dinamakan San Salvador. Colombus menganggap jika mereka telah sampai di Hindia, sehingga ia memberikan nama orang Indian bagi penduduk asli wilayah tersebut. Selanjutnya rombongan Colombus meneruskan pelayaran mereka dan akhirnya menemukan wilayah Haiti, Kuba, dan San Domingo.

    Pada tahun 1493 rombongan Colombus kembali ke Spanyol untuk mengabarkan keberhasilannya kepada Ratu Isabella. Kemudian karena keberhasilannya mencapai kepulauan Bahama dan Haiti, Colombus diakui sebagai penemu wilayah baru yaitu Benua Amerika.
     
  2. Ferdinand Magelhaens (1480-1521)
    Usaha menemukan jalan ke wilayah Timur melalui rute Barat bagi Bangsa Spanyol dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens. Ia dibantu oleh Sebastian del Cano (kapten kapal) dan Pigafetta berangkat dari Spanyol pada tahun 1519. Rute yang mereka gunakan berdasarkan catatan perjalanan yang berhasil dikumpulkan oleh Colombus.

    Setelah berlayar berbulan-bulan, mereka sampai di Benua Amerika Selatan, disebuah perairan yang sempit kemudian disebut Selat Magellan. Pelayaran ini diteruskan dan kemudian mereka menemui sebuah lautan yang tenang. Lautan tersebut oleh Magellan disebut sebagai Lautan Pasifik, artinya samudra yang damai.

    Ferdinand Magelhaens
    Ferdinand Magelhaens
    (sumber : histroy.com)
    Sekitar 3 bulan berlayar melewati Lautan Pasifik, pada tahun 1521 rombongan Magelhaens mendarat di Pulau Guam dan pada bulan April 1521 tiba di Kepulauan Massava (kemudian dikenal dengan Filipina). Di pulai ini, Magelhaens mendirikan batu peringatan dan menyatakan bahwa pulauitu milik raja Spanyol. Selain itu, sesuai misi pelayaran Spanyol yaitu menyebarkan Agama Kristen, maka Magelhaens membujuk penduduka asli pulau itu untuk memeluk agama Kristen.

    Atas tindakannya mengakui wilayah yang baru ditemukan sebagai kekuasaan Spanyol, maka Magelahens mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat. Terlibatlah ia dan rombongannya dengan penduduk setempat (orang Mactan) dalam peperangan antar suku, dimana Magelhaens akhirnya terbunuh.
  3. Sebastian del Cano (1486-1526)

    Sejak terbunuhnya Magelhaens, maka rombongan pelayaran ini dipimpin oleh Sebastian del Cano. Selanjutnya rombongan yang selamat melanjutkan perjalan menuju kepulauan Maluku. Pada tahun 1521 sampai di kepulauan Maluku.

    Setelah mengangkut rempah-rempah dari Maluku, mereka langsung menuju ke Spanyol melalui Tanjung Harapan. Pelayaran ini tiba di Spanyol pada tahun 1522. Pelayaran ini juga merupakan perjalanan pertama mengelilingi dunia, karena mereka berangkat dari arah barat dan kembali dari arah timur. Pelayaran ini membuktikan bahwa dunia itu bulat.
    Sebastian del Cano
    Sebastian del Cano
    (sumber : pinterest.com)
Selain catatan keberhasilan, pelayaran ini juga menandai adanya pelanggaran Perjanjian Tordesillas yang telah disepakati Portugis dan Spanyol sebelumnya. Kedatangan Spanyol di Maluku menjadi pemicunya. Namun keduanya saling klaim jika pihaknya tidak melakukan pelangggaran Perjanjian Tordesillas. Untuk mengatasi pertikaian kedua bangsa maka diadakan Perjanjian Saragosa pada tahun 1534.

Dalam perjanjian itu diputuskan bahwa wilayah Portugis tetap di Maluku, dan Filipina juga daerah Portugis. Tetapi disebabkan Spanyol merasa berhak atas kepulauan itu maka Spanyol berkuasa di Filipina 


D. Penjelajahan Samudra Bangsa Belanda


Belanda pada mulanya hanya menjadi bangsa pedagang perantara di Eropa. Suplai rempah-rempah mereka dapatkan dari kota perdagangan milik Portugis yaitu Lisabon. Setelah pedagang Belanda membeli rempah-rempah dari Portugis, mereka menjualnya kembali ke daratan Eropa.

Belanda pada masa itu masih berada di bawah jajahan Spanyol. Pada tahun 1585 pada perang 80 tahun (Perang kemerdekaan Belanda atas penjajahan Spanyol), Portugis dikuasai oleh Spanyol, yang mengakibatan Belanda tidak dapat membeli rempah-rempah di Portugis.

Kondisi itu memaksa Belanda untuk berangkat sendiri dalam upayanya menemukan wilayah yang menjadi surga rempah-rempah. Pada tahun 1594, Barents mencoba berlayar untuk mencari tanah Hindia, melalui daerah kutub utara. Barents kurang mengetahui medan hingga ia gagal melanjutkan perjalanan karena kapalnya terjepit es (mengingat air di kutub utara sedang membeku. Karena insiden itu, Barents memutuskan untuk kembali ke Belanda, namun di tengah perjalanan ia meninggal dunia.

  1. Cornelis de Houtman (1565-1599)

    Pada tahun 1595 penjelajahan dilanjutkan oleh Cornelis de Houtman dan Pieter de Keyser. Rute yang diambil oleh Cornelis de Houtman ialah jalur pelayaran yang biasa digunakan oleh Bangsa Portugis. Pada tahun 1596 mereka membawa empat kapal tiba di Banten.

    Pada awal kedatangannya, rombongan Houtman diterima dengan baik oleh penduduk Banten karena bertujuan untuk berdaganga saja. Namun setelah menetap beberapa bulan, melihat kondisi di Banten sangat strategis dalam perdagangan rempah-rempah maka muncul keinginan untuk menopoli perdagangan rempah-rempah di Banten.

    Tindakan itu memicu kemarahan penduduk Banten dan membuat mereka memaksa Houtman dan rombongannya untuk kembali ke Belanda. Ekspedisi pelayaran ini dapat dikatakan tidak berhasil karena hanya sedikit rempah-remph yang berhasil di bawa pulang ke Belanda. Namun pihak Belanda tidak berkecil hati dan berusaha mengirimkan kembali pelaut-pelaut handal yang mereka miliki.
    Cornelis de Houtman
    Cornelis de Houtman
    (sumber: http://timelinesandsoundtracks.blogspot.com)
  2. Van Heemskerkck (1567-1607)Pada tahun 1598 dibawah kepemimpinan Van Heemskerkck, Belanda melakukan penjelajahan samudra untuk yang kedua kalinya dan tiba di Banten. Van Heemskerkck banyak belajar dari pengalaman kegagalan pendahulunya, sehingga ia menerapkan pendekatan yang berbeda pada penduduk Banten.

    Rombongan Van Heemskerkck lebih bersahabat dengan penduduk Banten, sehingga upaya perdagangan rempah-rempah dapat dilakukan. Setelah mendapatkan hasil rempah-rempah yang sangat banyak, mereka memutuskan kembali ke Belanda namun sebelum itu mereka melanjutkan ekspedisinya hingga singgah ke Tuban lalu ke Maluku.
    Jacob Van Heemskerkck
    Jacob Van Heemskerkck
    (sumber : wikipedia.org)

E. Penjelajahan Samudra Bangsa Inggris




Sejak Bangsa Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511, perdagangan rempah-rempah di Eropa kembali bergairah dan meluas. Inggris mendapatkan manfaat dengan membeli rempah-rempah dari Lisabon dengan harga yang relatif murah. Namun konidis ini menjadi berbalik ketika Inggris terlibat perang 80 tahun dengan bangsa Portugis, yang membuat hubungan dagang keduanya menjadi renggang dan akhirnya tertutup.

Sejak Abad ke-17 M para pedangang Inggris sudah berdagang sampai daerah India dan mampu mendirikan kongsi dagang EIC (East India Company) yang berkantor pusat di Kalkuta pada tahun 1600. Melalui kota itu, Inggris meluaskan ekspedisi pelayarannya hingga ke nusantara. Berikut adalah pelaut-pelaut Inggris yang berhasil mencapai Nusantara.

  1. Sir Francis Drake (1540-1596)

    Pada tahun 1577, Sir Francis Drake berangkat dari Inggris ke arah Barat. Pelayaran yang dilakukan oleh Drake berbuah hasil yang besar. Ia mampu mengangkut rempah-rempah dari Ternate dan membawanya pulang ke Inggris pada tahun 1580.

    Sir Francis Drake
    Sir Francis Drake
    (sumber : biography.com)
  2.  Pilgrim Fathers
    Pada tahun 1607, rombongan pelaut Ingris yang menamakan dirinya Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Dengan kapal yang diberi nama May Flower, rombongan ini berhasil tiba di Amerika Utara.

    Pilgrim Fathers
    Pilgrim Fathers
    (sumber : britannica.com)
  3. Sir James Lancester (1554-1618)Pada tahun 1591, Lancester berhasil berlayar  sampai ke Aceh dan Penang. Pada bulan Juni 1602, Lancester bersama EIC berhasil tiba di Aceh lalu ke Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang.

    Sir Henry Middleton
    Sir James Lancester
    (sumber : wikipedia.org)
  4.  Sir Henry Middleton
    Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC dipimpin Sir Henry Middleton mampu mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Selama tahun 1611 – 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana, Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.


Demikian yang dapat saya bagikan kepada sobat tentang materi Sejarah Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa ke Timur Jauh (Asia). Semoga bermanfaat dan jika ada yang mau bertanya silahkan menambahkan pada kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya.

Salam Historia !

LihatTutupKomentar